Teacherpreneurship Upaya Menjadikan Guru Inovatif Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Oleh: Sugiyo,S.Pd.,M.Kom

Pembina PTIC ( Semarang)

Perkembangan perekonomian dikelompokkan  oleh para ahli  menjadi 4 kategori mulai dari zaman pertanian, zaman informasi, zaman konseptual. Masing masing zaman berbeda cakupan keahlian yang diperlukan guru dalam mengahdapi perkembangannya.  pertanian Saat ini kita berada di zaman konseptual yaitu zaman di mana   orang yang memiliki ide dan gagasan yang berguna yang akan memegang peranan penting di berbagai sektor kehidupan. Guru yang memiliki ide inovatif dan kreatif mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Guru yang kreatif selalu memiliki ide-ide baru untuk mengembangkan sistem pengajarannya tidak puas hanya berpedoman dengan Satu buku saja.

Guru yang inovatif selalu berorientasi pada masa depan sehingga menggunakan cara-cara yang sesuai dengan zaman dan peserta didiknya. Zaman konseptual ini menuntut guru memiliki ide ide kreatif baik dibidang pengajaran maupun penguasaan gagasannya. Teacherpreneurship identik dengan wirausaha atau pengetahuan kewirausahaan bagi guru yang merupakan gagasan dan upaya untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan pada dirinya . Menurut besar Bahasa Indonesia teacher preneurship atau kewirausahaan adalah suatu sikap jiwa dan Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Sikap tersebut sejalan dengan kompetensi guru yang selalu kreatif pencipta berkata dan bersahaja Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Guru yang berkualitas bukan hanya menguasai 4 kompetensi yani kompetensi paedagogik pribadi sosial dan profesional. Kompetensi adalah semua keterampilan yang di perlukan seseorang dalam kehidupannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi maka guru profesional dipersiapkan agar bisa menghadapi tantangan yang akan datang.

Guru profesional abad 21 adalah guru yang mampu menjadi pembelajar sepanjang karir untuk peningkatan keefektifan proses pembelajaran siswa seiring dengan perkembangan lingkungan mampu bekerja belajar dari sebagai upaya menghadapi kompleksitas tantangan sekolah pengajar ngajar berlandaskan standar komsel pengajar untuk menjamin mutu pembelajaran serta memiliki komunikasi baik langsung maupun menggunakan teknologi secara efektif dengan orang tua murid untuk mendukung pengembangan sekolah sekolah.

Guru yang memiliki kompetensi sosial yang baik mampu berkomunikasi bekerja sama bergaul simpati dan mempunyai jiwa yang menyenangkan. Dalam arti laen guru Bekerjasam tidak terbatas dengan para guru murid, orangtua wali maupun komite. Bekerjasama dalam artian luas dikalangan masyarakat secara umum sehingga dapat memberikat ide ide kreatifnya dalam mendorong perkembangan masyarakat dalam menghadpi perkembangan zaman. Memberikan informasi secara benar kepada masarakat dan lingkungannya dalam menghadapi bergai macam permasalahan  dan memberikan solusinya. Guru mampu berkomunikasi komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Guru yang mampu berkomunikasi dengan pihak lain. Guru mampu mengembangkan pendidikan atau kecakapan di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan secara akademis pendidikan non akademis yang melibatkan karakter berwirausahaan di lingkungan masyarakat. Ciri-ciri seorang wirausaha antara lain rasa percaya dirinya tinggi menangkap peluang yang menguntungkan dan banyak manfaatnya kerja keras tekun menghasilkan barang dan jasa cara menghidupi menghadapi hidup dengan terus berusaha berdoa dan disiplin. Barang jasa yang dihasilkan sebagai hasil usahanya dapat menghasilkan imbalan finansial yang konkrit. Imbalan finansial tersebut meningkatkan kesejahteraan komponen masyarakat lingkungan sekitarnya.

Memiliki jiwa yang menyenangkan tidak terpengaruh dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Senang susah berhasil ataupun gagal dengan ide idenya tetap dihapadi dengan senyuman karena memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Rasa percaya diri yang menjadikan seseorang tidak mudah putus asa berhasil atau tidak berhasil usahanya tetap disyukuri. Ada pepatah mengatakan bahwa kegagalan adalah peluang yang tertunda sehingga tidak menjadikan surut atau mundur dalam usahanya tapi terus berjuang sampai berhasil sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Keberhasilan yang dicapai tidak menjadikan dia puas diri sehingga  terus memberikan karya-karya yang bermanfaat untuk masyarakatnya. Tidak terpengaruh dengan kondisi baik itu kondisi normal maupun pandemi dia tetap menciptakan ide-ide kreatifnya sehingga demi ini bukan menjadi penghalang tetapi justru jadi motivasi untuk meningkatkan peluang usahanya dengan ide-ide dan gagasan barunya di era zaman konseptual.

Guru yang memiliki karakter wirausaha  mampu menangkap peluang yang ada tidak tergantung dari susanan  ataupun kondisi yang melingkupi masyarakat. Semua situasi menaji peluang untuk berwirausaha mengembangkan gagasan demi terwujudnya masyarakat pendidik yang sejahtera. Masyarakat pendidik yang sejahtera yang memiliki tolok ukur kehidupan bahagia lahir dan batin.  Dengan demikian guru yang memiliki jiwa teacherpreneurship dapat bersifat professional baik dalam bidang pendidikan maupun didalam komonutisa atau profesi yang berbeda. Perkumupulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) sebagai organisasi yang menajdi media guru untuk berbagi dalam mengalang dan menumbuhkan karakter wirausaha dikalangan pera pendidik sebagai upaya meningkatkan kesejahteraanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *