Semburan Letusan Gunung Merapi

Nama: Faza Addinur Azza

Kelas: X MIPA 1

No. Absen: 12

 

Pada hari kemarin, tepatnya Jumat, 6 Agustus 2021 pukul 06.00 sampai pukul 12.00 WIB, kita dikejutkan lagi dengan meletusnya Gunung Merapi, gunung ini meluluhlantahkan guguran lava pijar sebanyak 12 kali dan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi. Semua warga yang berdekatan dengan lokasi Gunung Merapi, semuanya harus dievakuasi. Meletusnya Gunung Merapi ini menyebabkan beberapa peristiwa dan bencana alam, contohnya terjadinya hujan abu, gempa bumi, dan munculnya kabut tebal. Salah satu daerah yang terkena imbasnya yaitu sekitar daerah Sleman Yogyakarta (Turi, Tempel, Kaliurang, dan Ngrangkah).

Gunung Merapi adalah salah satu gunung vulkanik yang paling aktif dan sekaligus menjadi gunung yang paling terkemuka di Indonesia. Gunung Merapi terletak di daerah Magelang dan Yogyakarta. Gunung ini memang kerap kali mengalami letusan. Salah satu letusan yang paling besar dan paling fenomenal adalah letusan di tahun 1872, 2006, dan 2010, tepatnya pada tanggal 15 April 1872, 13 Mei 2006 dan 26 Oktober 2010. Salah satu peristiwa letusanĀ  di tahun 1872, letusannya mencapai berada di skala 4 VEI (Volcanic Explosivity Index). Letusan ini merenggut lebih dari dua ratusan warga. Beny Harjadi dan Pranatasari Dyah Susanti dalam Penanganan Lahan Merapi Pascaerupsi Antara Berkah dan Musibah (2019), menjelaskan bahwa letusan terjadi tanpa istirahat selama 120 jam lamanya. Gunung Merapi saat itu meletus hingga menciptakan muntahan setinggi 10 kilometer. Setelah itu, material dengan sangat cepat akan mendarat ke pemukiman sekitar gunung itu dan menghancurkan rumah warga. Erupsi Gunung Merapi ini berlangsung selama 5 hari. Gunung ini memiliki potensi kebencanaan yang tinggi. Menurut catatan modern, gunung ini mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah mengalami letusan sebanyak 68 kali. Penampakan tubuh dari Gunung Merapi pun seiring dengan meletusnya selalu berubah karena tergerus atau terbakar oleh lahar yang panas. Arah keluarnya material dari Gunung Merapi ini juga sulit diprediksi dan datangnya secara tiba-tiba.

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harus selalu berhati hati dengan selalu waspada terhadap keadaan dan bencana apapun, kita harus selalu menekankan bahwa edukasi tentang penanggulangan dan penyelamatan diri itu penting, serta kita harus selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan keselamatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *