Proses Terjadinya Gunung Meletus

Nama : Sabrina Putri Dea Amalia

Kelas : X MIPA 3

No. Urut : 31

 

Gunung meletus adalah suatu peristiwa alam berupa letusan gunung berapi yang mengeluarkan material-material bumi yang berupa asap, awan panas, magma, lahar dingin, debu, kerikil, dan lain sebagainya. Gunung berapi adalah gunung yang memiliki dapur magma yang masih aktif dan berpotensi meletus kapan saja. Gunung berapi akan meletus jika magma dalam perut bumi tidak mampu menahan banyaknya magma lagi. Magma adalah cairan pijar yang memiliki suhu yang sangat tinggi, jika sudah keluar dari perut bumi disebut dengan lava.

 

Pada umumnya gunung berapi memiliki empat bagian yang memiliki peran berbeda saat gunung meletus. Bagian-bagian tersebut adalah struktur kawah , kaldera atau bagian berbentuk seperti kawah, rekahan atau garben, dan depresi vulkano tektonik. Proses terjadinya gunung meletus diawali dengan adanya peningkatan suhu kawah ditandai dengan getaran-getaran gempa vulkanik. Dengan naiknya suhu menandakan adanya aktivitas magma dalam perut bumi sangat tinggi. Mulai terjadi letusan hidrovulkanik akibat air yang bocor ke dalam gunung sangat banyak dan akan menimbulkan letusan, suara dentuman serta longsor bagian dinding-dinding gunung. Bercampurnya air danau dengan magma panas menjadi uap panas secara mendadak dan menyebabkan perubahan tekanan. Temperatur magma mencapai 600 derajat celcius hingga 1,170 derajat celcius. Dengan tekanan uap yang tinggi akan menggetarkan dan melempar material yang terkandung di dalam perut bumi. Ditambah lagi adanya letusan magmatik yaitu letusan yang terjadi bersamaan dengan aktivitas magmatik. Jika semua proses di atas dengan aktivitas yang terjadi pada gunung berapi maka gunung berapi itu akan siap meletus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *