Oleh: Sugiyo,S.Pd.,M.Kom
Pembina PTIC ( Semarang 29 Juli 2021)
Agroculture untuk menumbuhkan teacher preneurship di lingkungan sekolah
Indonesia terkenal sebagai negara yang terletak di daerah khatulistiwa dengan sebutan jamrud khatulistiwa. Nama ini disematkan karena Indonesia merupakan negara yang tanahnya subur sehingga apapun yang diletakkan di atas tanah akan tumbuh dengan subur dan menghasilkan tempat-tempat sejuk. Curah hujan yang cukup menjadikan berbagai macam buah bisa tumbuh di berbagai tempat tidak luput pula di SMA Negeri 8 Semarang memiliki lahan cukup luas untuk dijadikan tempat penanaman maupun tumbuhan tumbuhan lain yang bermanfaat baik bisa diambil manfaat buahnya.
Seiring dengan perkembangan waktu ketersediaan lahan pertanian di pulau Jawa semakin sempit karena digunakan untuk industri dan perumahan. Kita sadari bahwa keperluan buah-buahan hasil produksi petani dalam negeri juga sulit bersaing dengan produk-produk dari luar. Adanya ide-ide dan gagasan-gagasan baru sehingga bisa mengatasi dampak-dampak tersebut. Puisi pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum berbasis lingkungan maka penemuan-penemuan dan gagasan-gagasan baru harus ditanamkan kepada para siswa untuk berikan sumbangsihnya guna memanfaatkan lingkungan sekolah bagi sumber hayati.
Lingkungan sekolah SMA 8 semarang yang terdiri dari 1500 M2 luasnya dan dimanfaatkan untuk bangunan sekolah serta lapangan 1000 M2. Aku pan luas lahan yang masih ada belum termanfaatkan secara maksimal hanya ditanami pisang yang tidak bermanfaat. Perlu pemanfaatan lahan lahan secara khusus dengan tanaman-tanaman jam yang menghasilkan manfaat. Agrokultural merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan baku industri atau sumber energi serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Sumber daya hayati sementara ini terabaikan karena para guru dan karyawan hanya fokus dalam menumbuhkan pembelajaran yang belum berbasis lingkungan hayati. Melalui kegiatan agrikultura memberikan kontribusi kepada semua warga sekolah untuk berperan aktif memanfaatkan lahan yang ada yang belum produktif menjadi produktif yang belum menghasilkan jadi menghasilkan buah yang bermanfaat.
Struktur tanah di SMA Negeri 8 berada kemiringan tebing 45 derajat oleh karena itu membutuhkan teknik pembangunan perbedaan dengan di daerah datar. Sumber daya hayati yang ada di SMA Negeri 8 Semarang bisa dimanfaatkan dengan cara teknik tertentu. Ide gagasan diberikan oleh para guru untuk membuat kegiatan-kegiatan yang berbasis lingkungan diantaranya:
- Kegiatan Pesona Dahlia
Pesona Dahlia merupakan singkatan dari pengelolaan sampah organik pengarangan penanam bidang penanaman bidara dan lidah buaya. Mengingat lingkungan yang subur di SMA Negeri 8 Semarang menjadikan sampah organik baik dari rambutan maupun dedaunan pohon-pohon yang ada bisa dimanfaatkan sebagai kompos. Pemanfaatan sampah organik ini dimulai dari memilah kemudian dikumpulkan di bank sampah. Dari bank sampah penampungan diberikan zat kimia tertentu sehingga sampah organik tersebut mengalami fermentasi dan berubah menjadi kompos. Hasil kompos tersebut ditimbang diberikan label produksi SMA Negeri 8 Semarang dan dijual bagian sebagian dimanfaatkan sendiri untuk penanaman pohon buah-buahan.
- Pengarangan
Banyaknya pohon yang tumbuh menjulang sehingga harus dipotong supaya tidak tumbang jika tertimpa angina kencang. Hasil potongan kayu kayu tersebut dikeringkan dan dimasukkan kedalam drumb khusus utk membuat arang. Arang yang dihasilkan digunakan sebagaimedia utk penanaman angrek.
- Lidah buaya
Lidah buaya merupakan tanaman yang mudah tumbuh di daerah beriklim tropis. Penanaman lidah buaya dengan melibatkan seluruh warga sekolah hasilkan daun lidah buaya yang cukup besar. Buaya bisa diambil dan dimanfaatkan berbagai macam keperluan yang menunjang gizi dan kesehatan.
Bidara merupakan tanaman yang mudah tumbuh di daerah dan daunnya bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk kesehatan diantaranya minyak telon sabun shampo dan sebagainya
2. Sawa Saka sama sate ini merupakan kegiatan satu warga tanaman buah. Kegiatan ini di dada karena banyaknya lahan yang belum termanfaatkan dan suburnya lahan sehingga mendorong warga sekolah untuk usaha dengan penanaman pohon buah yang diletakkan di ataupun di drum drum bekas. Warga diwajibkan membawa satu tanaman buah dengan ide ini maka terkumpul ribuan tanaman buah yang dapat disemai di lahan yang belum termanfaatkan. Siapa yang merawat pohon buah tersebut yang merawat adalah yang menanam sampai pohon tersebut menghasilkan buah. Jika pohon tersebut mati maka wajib yang membawa menggantinya dengan pohon yang baru.
Bentuk teacherpreneur sip tidak harus sulit tetapi ide-ide baru yang memberikan manfaat kepada lingkungan. Ide-ide yang tadinya belum ada dicetuskan menjadi kegiatan-kegiatan yang menjadikan ciri khas dari lingkungan tersebut. Ciri khas ini akan menjadi perhatian khusus atau daya tarik khusus bagi masyarakat yang akan masuk ke jenjang sekolah tersebut. Sekolah yang berbasis lingkungan mengintegrasikan kurikulum dari mulai perencanaan pelaksanaan penilaian di dalam kegiatan proses mengajar