Nama: Adinda Catya Aulia
Absen: 2
Kls: X MIPA 3
Indonesia kembali menjadi sorotan dunia terkait masalah sampah yang terus berkembang dan belum dapat teratasi. Melihat perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya. Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik, yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.
Dampak untuk Indonesia, tentu saja polusi akan makin meningkat. Kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar akan terancam
Sudah bukan rahasia lagi Indonesia adalah satu di antara pusat dari ekosistem laut dunia. Perairan Indonesia merupakan rumah dari 76 persen spesies karang, hutan bakau, dan padang lamun. Berbagai spesies perikanan, tentu akan terganggu dengan adanya sampah plastik.
Selain dampak lingkungan, sampah plastik juga berisiko menekan kegiatan perekonomian Indonesia. Sebab, berdasarkan buku saku Kementerian Pariwisata, sektor pariwisata RI menyumbang sembilan persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2014.
Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia Internasional menilai daya tarik utama pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu dibuktikan dari jumlah wisatawan asing yang mendarat di Bali mencapai 2,29 juta sepanjang Januari-Mei 2019 atau 62 persen dari total wisatawan yang datang melalui pintu udara.
Ketika potensi pariwisata tidak bisa digarap akibat hambatan faktor polusi, laju pertumbuhan ekonomi semakin sulit untuk diangkat dari kisaran lima persen seperti sekarang ini.
Masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa dibiarkan untuk terus bertumbuh. Pemerintah diharapkan untuk lebih tegas dalam membuat kebijakan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang tersebut bekembang di Indonesia. Selain itu, diperlukan adanya kerja cerdas dan kerja keras yang tersinergi antara pemerintah dalam mengatasi masalah sampah ini.